Raissa Terharu Kepergian seorang ibu adalah duka yang mendalam. Tak terkecuali bagi penyanyi muda Indonesia, Raissa Anggiani. Kabar duka ini menyebar luas melalui media sosial, dan netizen pun turut berbagi kesedihan.
Banyak pengguna media sosial menjadikan lagu tersebut sebagai simbol pesan duka dan bentuk pelipur lara atas kepergian sang ibu. Melihat hal tersebut, Raissa pun mengaku sangat terharu.
para Netizen menggabungkan foto Bunda Iffet dengan lirik lagu sebagai bentuk penghormatan terakhir . Raissa sendiri mengungkapkan bahwa ia tidak menyangka lagu tersebut akan menjadi pengingat yang begitu kuat atas kasih sayang sang ibu.
Lagu Seribu Pelukan: Pesan Rasa Sayang yang Tak Pernah Usai
Lagu Seribu Pelukan bukan lagu sembarangan. Liriknya ditulis dengan penuh perasaan, mengisahkan tentang kasih sayang tanpa syarat dari seorang ibu kepada anaknya. Dalam beberapa wawancara sebelumnya, Raissa memang pernah mengatakan bahwa lagu ini terinspirasi dari kehangatan hubungan dirinya dengan sang ibu.
Kini, setelah kepergian Bunda Iffet, lagu tersebut seolah memiliki makna baru, bukan hanya bagi Raissa, tetapi juga bagi masyarakat luas. Banyak netizen yang merasa tersentuh dan mengungkapkan bahwa lagu tersebut membuat mereka mengingat kembali momen-momen indah bersama orang tua mereka masing-masing.
“Lagu ini bukan hanya milik Raissa, tapi juga milik semua anak yang pernah merasakan hangatnya pelukan seorang ibu,” tulis salah satu pengguna Twitter. Beberapa bahkan mengaku menangis saat mendengarkannya kembali sambil mengenang ibu mereka yang telah tiada.
Video-video tersebut menciptakan gelombang emosional, membuktikan bahwa musik memang memiliki kekuatan untuk menyatukan perasaan banyak orang dalam suasana duka dan kenangan.
Banjir Dukungan dari Netizen dan Rekan Selebriti
Tak hanya penggemar, rekan-rekan artis juga menunjukkan empati mereka terhadap Raissa. Mereka memposting ucapan belasungkawa di Instagram dan menuliskan betapa mereka tersentuh oleh kekuatan lagu tersebut.
Salah satu unggahan menyentuh datang dari Yura Yunita yang menulis, “Pelukan terhangat kini abadi. Seribu pelukanmu untuk Bunda, Rai. Kami ikut berduka.”
Raissa Terharu yang biasanya aktif di media sosial, sempat menghilang selama beberapa hari. Lagu ini saya ciptakan dengan cinta, dan tak menyangka kini menjadi pelipur duka banyak orang. Bunda Iffet akan selalu hidup dalam doa dan karya,” tulis Raissa dalam unggahannya.
Kehilangan yang Menginspirasi: Warisan Cinta dari Seorang Ibu
Dalam kasus Raissa, kehilangan ini tampaknya justru memperkuat makna musik yang ia hasilkan. Lagu Seribu Pelukan kini tidak hanya menjadi karya seni, tetapi juga menjadi simbol warisan cinta yang abadi dari seorang ibu kepada anaknya.
Banyak penggemar yang menulis surat terbuka kepada Raissa, menceritakan bagaimana lagu tersebut menyelamatkan mereka dari masa-masa sulit.
Kisah Raissa dan Bunda Iffet pun menjadi bukti nyata bahwa hubungan ibu dan anak bisa hidup melalui karya, kenangan, dan pelukan dalam bentuk lain—lagu, puisi, atau bahkan senyuman. Tidak sedikit yang berharap Raissa kelak akan menciptakan lebih banyak lagu-lagu yang mampu menyembuhkan luka dan menginspirasi cinta yang tak lekang oleh waktu.
BACA JUGA : Desta Berikan Kejutan ke Istri
Penutup: Raissa Anggiani Terharu di Media Sosial, Lagu Seribu Pelukan Jadi Simbol Duka Mendalam Atas Wafatnya Bunda Iffet
Di tengah banjir ucapan belasungkawa di dunia maya, Raissa terharu melihat betapa lagu ciptaannya kini digunakan sebagai simbol perpisahan yang menyentuh, doa dalam nada, dan kenangan hidup yang abadi. Seribu Pelukan bukan lagi sekadar lagu, tetapi telah menjelma menjadi pelukan terakhir, kenangan tak tergantikan, dan warisan kasih ibu sepanjang masa.
Lagu ini telah menjadi penghubung antara kenangan, cinta, dan doa. Sebuah ungkapan duka yang mengharukan di sosial media, yang kini hidup dalam hati banyak orang sebagai pelukan abadi dalam bentuk musik.